Jumat, 14 Oktober 2016

Rumus Dasar Kelistrikan

Rumus Dasar Kelistrikan

Dibawah ini adalah kumpulan beberapa rumus dari dasar kelistrikan yang perlu kita ketahui. Dibawah ini adalah rumus rumus untuk menghitung arus listrik.

1. Arus listrik 

Ialah electron bergerak atau mengalir secara terus menerus dan secara berkesinambungan terhadap konduktor karena adanya perbedaan jumlah electron pada beberapa lokasi yang jumlah electronya berbeda. Satuan dari arus listrik ialah Ampere.
Ini lah rumus untuk menghitung arus listrik :
I = Q/t (ampere)
Dengan Keterangan :
I = besarnya arus listrik yang mengalir, ampere
Q = Besarnya muatan listrik, coulomb
t = waktu, detik
rumus arus listrik

2. Kuat Arus Listrik

Adalah tergantungnya banyak sedikitnya electron bebas yang berpindah melewati suatu penampang dalam satuan waktu
Inilah rumus – rumus untuk menghitung banyaknya muatan listrik, kuat arus dan waktu:
Q = I x t
I = Q/t
t = Q/I
Dengan Keterangan :
Q = Banyaknya muatan listrik dalam satuan coulomb
I = Kuat Arus dalam satuan Amper.
t = waktu dalam satuan detik.
“Kuat arus listrik biasnya disebut dengan arus listrik”

Baca Juga :

  1. Pengertian Dan Cara Kerja Dari Sistem Pendingin
  2. Inilah Bagian Bagian SIstem Pemindah Tenaga Pada Mobil 

3. Rapat Arus

Rapat arus adalah besar kecilnya arus listrik tiap mm² luas penampang kawat.
Rumus-rumus dibawah ini untuk menghitung besarnya rapat arus, kuat arus dan penampang kawat :
J = I/A
I = J x A
A = I/J

Dengan Keterangan :
J = Rapat arus [ A/mm²]
I = Kuat arus [ Amp]
A = luas penampang kawat [ mm²]
4. Tahanan dan Daya Hantar Penghantar

Definisi dari tahanan adalah :
1 Ω (satu Ohm) ialah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1063 mm dengan penampang 1 mm² pada temperatur 0° C.
Definisi dari Daya hantar adalah :
Mampunya daya hantar arus sedangkan penyekat isolasi ialah suatu bahan yang memiliki tahanan yang sangat besar dan tidak mempunyai daya hantar atau daya hantarnya yang kecil yang artinya sangat sulit dilalui oleh arus listrik.

Inilah rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus :
R = 1/G
G = 1/R
Dengan Keterangan :
R = Tahanan/resistansi [ Ω/ohm]
G = Daya hantar arus /konduktivitas [Y/mho]
Tahanan penghantar besarnya berbanding terbalik terhadap luas penampangnya dan juga besarnya tahanan konduktor sesuai hukum Ohm.
“Bila suatu penghantar dengan panjang l , dan diameter penampang q serta tahanan jenis ρ (rho), maka tahanan penghantar tersebut adalah” :
R = ρ x l/q
Dengan Keterangan :
R = tahanan kawat [ Ω/ohm]
l = panjang kawat [meter/m] l
ρ = tahanan jenis kawat [Ωmm²/meter]
q = penampang kawat [mm²]

Faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistant atau tahanan, karena tahanan suatu jenis material sangat tergantung pada :
• panjang penghantar.
• luas penampang konduktor.
• jenis konduktor .
• temperatur.

Tahanan penghantar dipengaruhi oleh temperatur, ketika temperatur meningkat ikatan atom makin meningkat akibatnya aliran elektron terhambat. Dengan demikian kenaikan temperatur menyebabkan kenaikan tahanan penghantar.
rumus rapat arus

4. Potensial Atau Tegangan

Potensi listrik ialah perpindahan arus listrik akibat berbeda lokasi potensialnya. Dari situ, kita tahu bahwa adanya perbedaaan potensial listrik yang sering disebut “potential difference atau juga disebut perbedaan potensial. Volt adalah satuan dari potential difference. Satu Volt adalah perbedaan potensial dari dua titik saat melakukan usaha atau joule untuk memindahkan muatan listrik satu coulomb.

Rumus beda potensial atau tegangan adalah:
V = W/Q [volt]
Dengan Keterangan :
V = beda potensial atau tegangan, dalam volt
W = usaha, dalam newton-meter atau Nm atau joule
Q = muatan listrik, dalam coulomb
rumus beda potensial atau tegangan

5. Hukum Ohm 

Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus :
I = V/R
V = R x I
R = V/I

Dengan Keterangan :
I = arus listrik, ampere
V = tegangan, volt
R = resistansi atau tahanan, ohm

Formula untuk menghtung Daya (P), dalam satuan watt adalah:
P = I x V
P = I x I x R
P = I² x R
rumus hukum ohm

6. Hukum Kirchoff  

Pada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu di satu titik adalah nol (ΣI=0).
Jadi:
I1 + (-I2) + (-I3) + I4 + (-I5 ) = 0
I1 + I4 = I2 + I3 + I5
rumus hukum kirchoff
Demikian artikel dari Rumus Dasar Kelistrikan Semoga bermanfaat!

0 komentar

Posting Komentar